Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Alhamdulillah bertepatan pada tanggal 22 Agustus 2018 In Sya Allah umat islam akan melaksanakan Sholat Idul Adha, meskipun pada hari ini juga sudah ada yang telah melaksanakan sholat id.
Sebelum kita melaksanakan Shalat Id, alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengetahui Tata Cara Shalat Id. Oleh karena itu, disini admin akan membagikan informasinya.
Ilustrasi |
Tata Cara Shalat Id
1. Sutrah (pembatas sholat) bagi imam
Dari Ibnu Umar Radiahllahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallahu'alih wa sallam ketika menuju lapangan pada hari raya, beliau perintahkan untuk menancapkan bayonet di depan beliau,kemudian beliau shalat menghadap ke benda tersebut (H.R. Bukhari).
2. Shalat Id dua rakaat
Umar bin Kahatab mengatakan:
صلاة الجمعة ركعتان، وصلاة الفطر ركعتان،وصلاة الأضحى ركعتان
"Shalat Jumat dua rakaat, shalat Idul Fitri dua rakaat, shalat Idul Adha dua rakaat... " (H.R. Ahmad, an-Nasa'ai dan dishahihkan al-Abani).
3. Shalat dilaksanakan sebelum khutbah
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan: Saya mengikuti shalat Id bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu bakar, Umar, dan Utsman radliallahu ‘anhum, mereka semua melaksanakan shalat sebelum khhutbah. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Takbir ketika Shalat ID
Takbiratul Ihram di rakaat pertama, lalu membaca do’a iftitah, kemudian bertakbir tujuh kali.
Di rakaat kedua, setelah takbir intiqal berdiri dari sujud, kemudian bertakbir 5 kali
Dari Aisyah radliallahu ‘anha, bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir ketika Idul Fitri dan Idul Adha, di rakaat pertama: 7 kali takbir dan lima kalli takbir di rakaat kedua, selain takbir rukuk di masing-masing rakaat. (HR. Abu daud dan Ibn Majah dan dishahihkan al-Albani)
Al-Baghawi mengatakan: Ini adalah pendapat mayoritas ulama dari kalangan shabat maupun orang-orang setelahnya. Mereka bertakbir ketika shalat Id: di rakaat pertama tujuh kali selain takbiratul ihram dan di rakaat kedua lima kali selain takbir bangkit dari sujud. Pendapat ini diriwayatkan dari Abu bakar, Umar, Ali… radliallahu ‘anhum … (Syarhus Sunah, 4:309. dinukil dari Ahkamul Idain karya Syaikh Ali Al-halabi).
5. Mengangkat Tangan ketika Takbir Tambahan
Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi mengatakan: Tidak terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau mengangkat kedua tangan setiap takbir-takbir shalat Id (Ahkamul Idain, hal. 20).
Namun terdapat riwayat dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengangkat kedua tangan setiap takbir tambahan shalat Id. (Zadul Maad, 1/425)
Al-Faryabi menyebutkan riwayat dari al-Walid bin Muslim, bahwa beliau bertanya kepada Imam Malik tentang mengangkat tangan ketika takbir-takbir tambahan. Imam Malik menjawab: ya, angkatlah kedua tanganmu setiap takbir tambahan…(Riwayat al-Faryabi dan sanadnya dishahihkan al-Albani)
Keterangan: Maksud takbir tambahan: takbir 7 kali rakaat pertama dan 5 kali rakaat kedua.
6. Dzikir di sela-sela Takbir Tambahan
Syaikh Ali bin Hasan Al halabi mengatakan: Tidak terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dzikir tertentu di sela-sela takbir tambahan. (Ahkamul Idain, hal. 21)
Namun terdapat riwayat yang shahih dari Ibnu Mas’ud radliallahu ‘anhu, beliau menjelaskan tentang shalat Id:
بين كل تكبيرتين حمد لله و ثناء على الله
Di setiap sela-sela takbir tambahan dianjurkan membaca tahmid dan pujian kepada Allah (HR. al-Baihaqi dan dishahihkan al-Albani).
Ibnul Qoyim mengatakan: Disebutkan dari Ibn Mas’ud bahwa beliau menajelaskan: (di setiap sela-sela takbir, dianjurkan) membaca hamdalah, memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Zadul Maad, 1/425)
7. Bacaan Ketika Shalat
Setelah selesai takbir tambahan, membaca ta’awudz, membaca Al Fatihah, kemudian membaca surat dengan kombinasi berikut:
- Surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al Qamar di rakaat kedua.
- Surat Al A’la di rakaat pertama dan surat Al Ghasyiah di rakaat kedua.
Semua kombinasi tersebut terdapat dalam riwayat Muslim, An nasai dan At Turmudzi
8. Tata Cara Selanjutnya
Tata cara shalat Id selanjutnya sama dengan shalat lainnya, dan tidak ada perbedaan sedikit pun (Ahkamul Idain, hal. 22)
Orang yang Ketinggalan Shalat Id
Orang yang ketinggalan shalat Id berjamaah maka dia shalat dua rakaat.
Imam Bukhari mengatakan: apabila orang ketinggalan shalat Id maka dia shalat dua rakaat (shahih Bukhari).
Atha’ bin Abi Rabah mengatakan:
إذا فاته العيد صلى ركعتين
Apabila ketinggalan shalat Id maka shalat dua rakaat (HR. Bukhari).
Adapun orang yang meninggalkan Shalat Id dengan sengaja, maka pendapat yang nampak dari Syaikhul Islam Ibn taimiyah; dia tidak disyariatkan untuk mengqadla’nya (Majmu’ Al fatawa, 24/186).
Sumber: konsultasisyariah.com
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits
Demikianlah informasi yang dapat admin bagikan, semoga bermanfaat buat kita semuanya dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha 1439 H, dan SELAMAT IDUL ADHA MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.
1 komentar:
Click here for komentarnice info banget kak
ramuan tradisional
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. Terimakasih. ConversionConversion EmoticonEmoticon